Senin, 03 November 2014

PENYAKIT BATU EMPEDU

Apakah itu batu empedu?

Batu empedu adalah substansi seperti batu berukuran kecil yang berada di dalam kantung empedu. Substansi ini terbuat dari empedu yang mengeras, yang dihasilkan dalam hati. Empedu adalah cairan pencernaan yang runtuh dan mencerna lemak dalam tubuh. Terbuat dari kolesterol, air, lemak, garam empedu dan bilirubin (produk limbah sel-sel darah merah yang hancur), empedu dihasilkan di dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu untuk mengencerkan kolesterol berlemak yang dialirkan melalui saluran. Batu empedu terjadi ketika terdapat terlalu banyak kolesterol, bilirubin atau garam empedu, menyebabkan empedu cair kurang berair. Hal ini menyebabkan pengerasan dan pembentukan batu empedu. Terdapat dua jenis batu empedu yang dikenal dengan batu kolesterol atau batu pigmen.
Mengingat kolesterol adalah lemak, maka harus dihancurkan dan diencerkan sebelum dapat dialirkan secara efektif. Dalam kondisi di mana terdapat terlalu banyak kolesterol dalam sistem, partikel kolesterol saling menempel dan ukurannya membesar hingga membentuk batu empedu. Hal ini dapat pula diakibatkan oleh pertumbuhan tidak normal kolesterol dalam sistem serta penurunan kerja kontraksi kantung empedu yang memungkinkan empedu tetap berada dalam kantung empedu dalam waktu yang lebih lama. Batu-batu empedu ini dikenal sebagai batu kolesterol.
Batu-batu pigmen adalah batu yang terbentuk akibat tingginya tingkat bilirubin dalam sistem. Terdapat dua jenis batu pigmen: batu pigmen hitam dan cokelat.
Batu pigmen hitam terjadi ketika terdapat bilirubin berlebihan dalam empedu yang menyebabkannya menempel pada mineral lain seperti kalsium sehingga membentuk pigmen. Seiring berjalannya waktu, partikel ini mulai tumbuh dan menjadi batu pigmen hitam yang keras dan seperti batu. Batu pigmen cokelat terjadi ketika bakteri dari usus dua belas jari (bagian pertama dari usus kecil) memasuki kantung empedu sehingga menyebabkan perubahan struktur bilirubin. Hal ini mengubah bilirubin lalu memadukannya dengan kalsium dan lemak dalam empedu, dan pada akhirnya menyebabkan pembentukan batu pigmen cokelat ini.
Keberadaan batu empedu dapat berupa satu batu empedu besar (sebesar bola golf) atau banyak batu-batu kecil, atau bahkan kombinasi keduanya.

Komplikasi yang Menyertai Batu Empedu

Risiko hasil yang lebih serius mungkin terjadi jika batu empedu dibiarkan tidak diobati karena batu tersebut dapat menjelajahi empedu dan menyebabkan penyumbatan dalam salah satu saluran. Hal ini dapat menyebabkan kondisi serius yang sebenarnya dapat dihindari jika batu empedu diangkat lebih cepat.
Kolik empedu adalah kondisi ketika duktus hepatikus atau saluran empedu umum tiba-tiba terhambat oleh sebuah batu empedu. Cairan dari hati tetap diproduksi dan terbentuk dalam kantung empedu, menyebabkan kembung (peradangan dan pembengkakan) dalam kantung empedu atau duktus. Hal ini menyebabkan nyeri terus menerus dan berat pada perut, diikuti muntah-muntah.
Kolesistitis adalah peradangan kantung empedu. Peradangan ini yang disebabkan oleh penyumbatan tiba-tiba batu empedu, meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam kantung empedu. Kondisi ini ditandai dengan nyeri berat di bagian kanan atas perut. Demam dan jumlah sel darah putih yang tinggi juga merupakan gejala dari kondisi ini.
Kolangitis terjadi ketika empedu dalam duktus terinfeksi setelah penyumbatan akibat batu empedu. Infeksi ini menyebar dari usus ke duktus. Ini adalah kondisi serius yang ditandai dengan demam tinggi dan peningkatan jumlah sel darah putih. Terdapat risiko tinggi sepsis, proses di mana infeksi memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Risiko kolangitis lainnya adalah abses pada hati, yaitu kumpulan nanah dalam hati. Infeksi ini dapat menyebabkan banyak komplikasi lainnya.
Gangren pada kantung empedu adalah situasi di mana peradangan atau keadaan kembung memotong pasokan darah ke kantung empedu sehingga menyebabkannya mati. Hal ini meningkatkan risiko pecahnya kantung empedu, menyebabkan cairan di dalamnya keluar ke dalam rongga perut.

Tanda dan Gejala Batu Empedu

Bergantung pada ukuran dan jumlah batu empedu yang terbentuk serta lokasinya, keparahan gejala dapat beragam. Gejala-gejala ini dapat mencakup:
  • Nyeri berat di daerah perut atas
  • Sakit kuning (terjadi ketika terjadi penyumbatan dalam waktu lama)
  • Demam (jika timbul komplikasi)
  • Muntah-muntah

Mendiagnosis Batu Empedu

Batu empedu pada umumnya didiagnosis oleh berbagai pemeriksaan pencitraan. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter Anda mendeteksi semua ketidaknormalan dalam kantung empedu, pankreas atau saluran empedu.
Ultrasonografi merupakan teknik radiologi yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan pencitraan organ dan struktur tubuh. Ini adalah alat diagnostik yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi batu empedu. Ultrasonografi lintas perut adalah proses di mana transduser diletakkan kea rah atas kulit perut untuk memeriksa ketidaknormalan seperti penebalan dinding kantung empedu, pembesaran kantung empedu atau saluran empedu atau bahkan peradangan pankreas. Ultrasonografi endoskopik adalah proses di mana tuba lentur yang dilengkapi kamera dimasukkan melalui mulit dan semua jalan menuju kantung empedu. Hal ini lebih mengganggu namun menghasilkan hasil pencitraan yang lebih baik dibandingkan Ultrasonografi Lintas Perut.
Kolangio-pankreatografi Resonansi Magnetik ( MRCP) adalah modifikasi pencitraan resonansi magnetik (MRI) yang relative baru, yang memungkinkan pemeriksaan empedu dan saluran pankreas.
Pemeriksaan darah hati dan pankreas biasanya juga digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan dalam produksi enzim. Tingkat enzim AST and LST yang tidak normal dapat ditunjukkan dalam ketidaknormalan produksi hati. Enzim pancreas yaitu amilase dan lipase diukur untuk menentukan apakah terdapat ketidaknormalan dalam produksi pankreas. Pemeriksaan darah ini membantu menunjukkan interupsi dalam produksi enzim normal dan kemungkinan hasil dari batu empedu.
Kolecistogram Oral (OCG) adalah prosedur sinar x di mana pasien mengunyah tablet yang mengandung iodin. Iodin diserap oleh hati dan dikeluarkan dalam empedu. Setelah pencitraan sinar x seleasi, iodin tampak dalam kantung empedu. Karena iodin padat, maka tidak memungkinkan dilewati sinar x. Batu empedu tidak begitu padat, sehingga dapat dilewati oleh sinar x mendeteksinya.

Pengobatan Batu Empedu

Bergantung pada usia dan kesehatan pasien, batu empedu dapat dibiarkan tidak diobati atau dipilih untuk diangkat. Bahas dengan dokter Anda mengenai berbagai opsi yang tersedia untuk kondisi Anda.
Kolesistektomi (pengangkatan batu empedu melalui pembedahan) adalah pengobatan standar untuk batu empedu dalam kantung empedu. Tindakan ini melibatkan sayatan berukuran besar di perut untuk mengangkat batu empedu atau dapat dilakukan secara laparoskopis.
Sfinkterotomi melibatkan pemotongan otot saluran empedu umum (sfinkter) di pertemuan antara saluran empedu umum dan usus dua belas jari untuk memungkinkan akses lebih mudah ke saluran empedu umum. Hal ini biasanya dilakukan dengan endoskop. Hal ini juga memungkinkan terjangkau dan diangkatnya batu empedu serta dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil.
Dalam kasus batu kolesterol berukuran lebih kecil, obat-obatan dapat diresepkan untuk membantu empedu mengencerkan kolesterol berlemak ini. Ini dikenal dengan terapi pengenceran oral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar