Selasa, 17 Maret 2015

Pengertian dan Sejarah Molekul

A. Pengertian Molekul 
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.[1][2] Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya.[3] Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak berikatan.[4]

Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.

B. Sejarah 
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya.[5] Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam, dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.




Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul

Pengertian dan Sejarah Ion

A, Pengertian Ion 
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.

B. Sejarah 
Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian molekul yang bergerak ke arah anode atau katode dalam suatu tabung hampa udara (vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius dalam disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini tidak diterima (ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi kemudian disertasinya memenangi Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1903.




Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ion

Pengertian Atom

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]

Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,[catatan 1] dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi 
sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.




Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Atom

ISI POKOK PIAGAM ATLANTIK

Piagam Atlantik adalah sebuah deklarasi bersama yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt pada tanggal 14 Agustus 1941 di atas kapal perang Kerajaan Inggris HMS Prince of Wales di perairan Samudera Atlantik, tepatnya di wilayah Argentia, Newfoundland, Kanada.

Dalam Piagam Atlantik terdapat 8 poin penting mengenai:

1. tidak ada lagi wilayah yang dicari oleh Amerika Serikat atau Inggris;
2. pengaturan sebuah wilayah harus sesuai dengan kehendak masyarakat bersangkutan;
3. hak untuk menentukan nasib sendiri;
4. pengurangan rintangan perdagangan;
5. memajukan kerjasama ekonomi dunia dan peningkatan kesejahteraan sosial;
6. kebebasan berkehendak dan bebas dari kekhawatiran;
7. menciptakan kebebasan di laut lepas;
8. pelucutan senjata di seluruh dunia pasca perang

Dasar Hukum Pendirian PBB

Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya"[13] dengan disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak, dan kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban, dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar, dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ... Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional.




Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa

Sejarah Terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional, dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah, dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[11]
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi, dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.[12]




Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa

Macam & Jenis Adaptasi Makhluk Hidup - Morfologi, Fisiologi Dan Tingkah Laku


A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.

B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.

3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.

Teknologi Menara untuk Udara Bersih

Pencemaran udara tinggi yang sudah berbahaya bagi kesehatan warga kota, membuat menara yang mampu membersihkan udara ini dirancang.

Teknologi Menara untuk Udara Bersih
Pencemaran udara oleh emisi partikel PM2.5 di Tianjin, Tiongkok, menyebabkan kematian prematur pada 1.200 warga pada tahun 2011. Sementara itu, tingkat peningkatan kabut asap telah memicu angin buruk yang berpengaruh pada kesehatan dan biaya finansial.

Atas dasar tersebut, Alexander Balchin merancang "Clean Air Tower" atau menara untuk udara bersih yang menggabungkan arsitektur vertikal dengan teknologi industri yang mampu menghasilkan tenaga sendiri. Menara ini memanfaatkan efek tumpukan penyaring untuk membersihkan 8,5 juta meter persegi udara per tahun bagi warga dan pekerja di sekitarnya.

Cara kerjanya adalah laju angin dipercepat melalui cerobong solar menghadap selatan, untuk mencapai kecepatan simulasi 8 10ms-1. Turbin drive ditempatkan di puncak menara untuk menghasilkan listrik.

Tenaga ini digunakan untuk menjalankan ElectroStatic Precipitator (ESP) atau penangkap partikel seperti debu, serta untuk mengionisasi abu dan partikel PM2,5.

Kemudian, turbin drive mengumpulkan partikel-partikel ini pada oppositely charged platesdi dalam porosnya. Pada tahap ini, racun-racun ditarik, guna menghasilkan udara yang bersih bagi rata-rata satu mil persegi luas kota.

Sistem terpisah dari venturi scrubber atau bagian konvergen dan divergen dari saluran udara, juga digunakan, untuk mengolah lingkungan bebas kotoran bagi para pekerja dan warga di dalam gedung.

"Sistem ini menjadikan menara sebagai tempat yang paling sehat dan aman untuk bekerja maupun tempat tinggal di kota, memungkinkan orang-orang terhindar dari asap racun. Kini masyarakat tidak perlu khawatir atas kesehatan mereka atau anak-anak mereka," kata Balchin.

Keseluruhan proses ini terlihat di atrium, di setiap lantai, lorong-lorong, dan menjadi pemandangan yang tidak biasa dari atap gedung.
Estetika industri ini dilakukan pada seluruh organisasi dan sejalan dengan tampilan rangka megastruktur baja.

Menara ini berkonstruksi modular, yang memungkinkan dikembangkan di daerah-daerah beracun, kemudian dikonstruksi dan direlokasi untuk meningkatkan kualitas atmosfer. Jumlah unit yang ditumpuk, ditentukan oleh kerasnya udara dan kebutuhan perumahan metropolis.

Bahan berbahaya dan beracun yang diahsilkan selama kegiatan sehari-hari di kota tersebut pun hilang. Ketika kualitas udara sudah aman dan stabil, komponennya dapat dijual ke negara-negara lain yang membutuhkan penyaringan udara.

Menara ini menyediakan ruang hijau agar publik dapat menikmati lingkungan segar saat beraktivitas atau berolahraga, kegiatan yang seringkali dilarang karena bahaya racun.
Perancang gedung biasanya mencoba untuk memasukkan PV atau menghilangkan CO2di udara. Padahal, CO2 tidak berbahaya bagi manusia, PM2.5-lah yang beracun.

Jadi, arsitek harus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan gaya hidup sehat di seluruh dunia.

IMAM AL-GHAZALI

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir di Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.[1][2][3]
Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid.[butuh rujukan] Gelar dia al-Ghazali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi'i. Ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.

Sifat Pribadi

Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar Hujjatul Islam karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Ia berjaya menguasai pelbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia juga sanggup meninggalkan segala kemewahan hidup untuk bermusafir dan mengembara serta meninggalkan kesenangan hidup demi mencari ilmu pengetahuan. Sebelum dia memulai pengembaraan, dia telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti al-Junaid Sabili dan Bayazid Busthami. Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti Mekkah, Madinah, Jerusalem, dan Mesir. Ia terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu tinggi. Sejak kecil lagi dia telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini menyebabkan dia benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadat, wara', zuhud, dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan dan mencari sesuatu untuk mendapat ridha Allah SWT.

Pendidikan

Pada tingkat dasar, dia mendapat pendidikan secara gratis dari beberapa orang guru karena kemiskinan keluarganya. Pendidikan yang diperoleh pada peringkat ini membolehkan dia menguasai Bahasa Arab dan Parsi dengan fasih. Oleh sebab minatnya yang mendalam terhadap ilmu, dia mula mempelajari ilmu ushuluddin, ilmu mantiq, usul fiqih,filsafat, dan mempelajari segala pendapat keeempat mazhab hingga mahir dalam bidang yang dibahas oleh mazhab-mazhab tersebut. Selepas itu, dia melanjutkan pelajarannya dengan Ahmad ar-Razkani dalam bidang ilmu fiqih, Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim di Naisabur. Oleh sebab Imam al-Ghazali memiliki ketinggian ilmu, dia telah dilantik menjadi mahaguru di Madrasah Nizhamiah (sebuah universitas yang didirikan oleh perdana menteri) di Baghdad pada tahun 484 Hijrah. Kemudian dia dilantik pula sebagai Naib Kanselor di sana. Ia telah mengembara ke beberapa tempat seperti Mekkah,Madinah,Mesir dan Jerusalem untuk berjumpa dengan ulama-ulama di sana untuk mendalami ilmu pengetahuannya yang ada. Dalam pengembaraan, dia menulis kitab Ihya Ulumuddin yang memberi sumbangan besar kepada masyarakat dan pemikiran manusia dalam semua masalah.

Tasawuf

  • Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama)[4], merupakan karyanya yang terkenal
  • Kimiya as-Sa'adah (Kimia Kebahagiaan)[5]
  • Misykah al-Anwar (The Niche of Lights)

Filsafat

  • Maqasid al-Falasifah
  • Tahafut al-Falasifah,[6] buku ini membahas kelemahan-kelemahan para filosof masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu Rushdi dalam buku Tahafut al-Tahafut (The Incoherence of the Incoherence).

Fiqih

  • Al-Mushtasfa min `Ilm al-Ushul

Logika

  • Mi`yar al-Ilm (The Standard Measure of Knowledge)
  • Al-Qistas al-Mustaqim (The Just Balance)
  • Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic)

PEMBERONTAKAN DI/TII

Pemberontakan DI/TII di Aceh dimulai pada tanggal 20 September 1953. Dimulai dengan pernyataan Proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia oleh Daud Beureueh, proklamasi itu menyatakan diri bahwa Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) dibawah kepemimpinan Imam Besar NII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

Daud Beureueh adalah seorang pemimpin sipil, agama dan militer di Aceh pada masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia ketika agresi militer pertama Belanda pada pertengahan tahun 1947. Sebagai "Gubernur Militer Daerah Istimewa Aceh" ia berkuasa penuh atas pertahanan daerah Aceh dan menguasai seluruh aparat pemerintahan baik sipil maupun militer. Peranannya sebagai seorang tokoh ulama membuat Daud Beureuh tidak sulit memperoleh pengikut. Dalam persiapan melancarkan gerakan perlawanannya Daud Beureueh telah berhasil mempengaruhi banyak pejabat-pejabat Pemerintah Aceh, khususnya di daerah Pidie. Pada masa-masa awal setelah proklamasi NII Aceh dan pengikut-pengikutnya berhasil mengusai sebagian besar daerah Aceh termasuk beberapa kota.
Tidak lama setelah pemberontakan pecah, Pemerintah Republik Indonesia melalui Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo segera memberikan penjelasan secara runut tentang peristiwa tersebut didepan Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 28 Oktober 1953.

Latar Belakang

Alasan pertama yang menjadi latar dari gerakan DI/TII Aceh adalah kekecewaan para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya provinsi Aceh kedalam provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Medan. Peleburan provinsi itu seakan mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia dimasa revolusi fisik kemerdekaan Indonesia (1945-1950).
Kekhawatiran kembalinya kekuasaan para ulee balang yang sejak lama telah menjadi pemimpin formal pada lingkup adat dan politik di Aceh[1][2]. Keinginan dari masyarakat Aceh untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.[3]
Sejarawan berkebangsaan Belanda, Cornelis Van Dijk, menyebutkan. Kekecewaan Daud Beureueh terhadap Jakarta semakin berat dengan beredarnya rumor tentang sebuah dokumen rahasia dari Jakarta. Dokumen itu disebut-sebut dikirim oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo yang isinya berupa perintah pembunuhan terhadap 300 tokoh masyarakat Aceh. Rumor ini disebut sebagai les hitam. Perintah tersebut dikhabarkan diambil oleh Jakarta berdasarkan kecurigaan dan laporan bahwa Aceh sedang bersiap buat sebuah pemberontakan guna memisahkan diri dari negara Indonesia.

Rujukan

Pranala Luar

THE PURPOSE OF WTO

What we stand for
The WTO agreements are lengthy and complex because they are legal texts covering a wide range of activities. But a number of simple, fundamental principles run throughout all of these documents. These principles are the foundation of the multilateral trading system.

Non-discrimination
A country should not discriminate between its trading partners and it should not discriminate between its own and foreign products, services or nationals.
More open
Lowering trade barriers is one of the most obvious ways of encouraging trade; these barriers include customs duties (or tariffs) and measures such as import bans or quotas that restrict quantities selectively.
Predictable and transparent
Foreign companies, investors and governments should be confident that trade barriers should not be raised arbitrarily. With stability and predictability, investment is encouraged, jobs are created and consumers can fully enjoy the benefits of competition — choice and lower prices.
More competitive
Discouraging ‘unfair’ practices, such as export subsidies and dumping products at below cost to gain market share; the issues are complex, and the rules try to establish what is fair or unfair, and how governments can respond, in particular by charging additional import duties calculated to compensate for damage caused by unfair trade.
More beneficial for less developed countries
Giving them more time to adjust, greater flexibility and special privileges; over three-quarters of WTO members are developing countries and countries in transition to market economies. The WTO agreements give them transition periods to adjust to the more unfamiliar and, perhaps, difficult WTO provisions.
Protect the environment
The WTO’s agreements permit members to take measures to protect not only the environment but also public health, animal health and plant health. However, these measures must be applied in the same way to both national and foreign businesses. In other words, members must not use environmental protection measures as a means of disguising protectionist policies.

DUTY OF WTO

What we do
The WTO is run by its member governments. All major decisions are made by the membership as a whole, either by ministers (who usually meet at least once every two years) or by their ambassadors or delegates (who meet regularly in Geneva).

While the WTO is driven by its member states, it could not function without its Secretariat to coordinate the activities. The Secretariat employs over 600 staff, and its experts — lawyers, economists, statisticians and communications experts — assist WTO members on a daily basis to ensure, among other things, that negotiations progress smoothly, and that the rules of international trade are correctly applied and enforced.
Trade negotiations
The WTO agreements cover goods, services and intellectual property. They spell out the principles of liberalization, and the permitted exceptions. They include individual countries’ commitments to lower customs tariffs and other trade barriers, and to open and keep open services markets. They set procedures for settling disputes. These agreements are not static; they are renegotiated from time to time and new agreements can be added to the package. Many are now being negotiated under the Doha Development Agenda, launched by WTO trade ministers in Doha, Qatar, in November 2001.
Implementation and monitoring
WTO agreements require governments to make their trade policies transparent by notifying the WTO about laws in force and measures adopted. Various WTO councils and committees seek to ensure that these requirements are being followed and that WTO agreements are being properly implemented. All WTO members must undergo periodic scrutiny of their trade policies and practices, each review containing reports by the country concerned and the WTO Secretariat.
Dispute settlement
The WTO’s procedure for resolving trade quarrels under the Dispute Settlement Understanding is vital for enforcing the rules and therefore for ensuring that trade flows smoothly. Countries bring disputes to the WTO if they think their rights under the agreements are being infringed. Judgements by specially appointed independent experts are based on interpretations of the agreements and individual countries’ commitments.
Building trade capacity
WTO agreements contain special provision for developing countries, including longer time periods to implement agreements and commitments, measures to increase their trading opportunities, and support to help them build their trade capacity, to handle disputes and to implement technical standards. The WTO organizes hundreds of technical cooperation missions to developing countries annually. It also holds numerous courses each year in Geneva for government officials. Aid for Trade aims to help developing countries develop the skills and infrastructure needed to expand their trade.
Outreach
The WTO maintains regular dialogue with non-governmental organizations, parliamentarians, other international organizations, the media and the general public on various aspects of the WTO and the ongoing Doha negotiations, with the aim of enhancing cooperation and increasing awareness of WTO activities.

WTO (WORLD TRADE ORGANIZATION)

What is the WTO?
The World Trade Organization (WTO) is the only global international organization dealing with the rules of trade between nations. At its heart are the WTO agreements, negotiated and signed by the bulk of the world’s trading nations and ratified in their parliaments. The goal is to help producers of goods and services, exporters, and importers conduct their business.

Who we are
There are a number of ways of looking at the World Trade Organization. It is an organization for trade opening. It is a forum for governments to negotiate trade agreements. It is a place for them to settle trade disputes. It operates a system of trade rules. Essentially, the WTO is a place where member governments try to sort out the trade problems they face with each other.
 The WTO was born out of negotiations, and everything the WTO does is the result of negotiations. The bulk of the WTO’s current work comes from the 1986–94 negotiations called the Uruguay Round and earlier negotiations under the General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). The WTO is currently the host to new negotiations, under the ‘Doha Development Agenda’ launched in 2001.
Where countries have faced trade barriers and wanted them lowered, the negotiations have helped to open markets for trade. But the WTO is not just about opening markets, and in some circumstances its rules support maintaining trade barriers — for example, to protect consumers or prevent the spread of disease.
At its heart are the WTO agreements, negotiated and signed by the bulk of the world’s trading nations. These documents provide the legal ground rules for international commerce. They are essentially contracts, binding governments to keep their trade policies within agreed limits. Although negotiated and signed by governments, the goal is to help producers of goods and services, exporters, and importers conduct their business, while allowing governments to meet social and environmental objectives.
The system’s overriding purpose is to help trade flow as freely as possible — so long as there are no undesirable side effects — because this is important for economic development and well-being. That partly means removing obstacles. It also means ensuring that individuals, companies and governments know what the trade rules are around the world, and giving them the confidence that there will be no sudden changes of policy. In other words, the rules have to be ‘transparent’ and predictable.
Trade relations often involve conflicting interests. Agreements, including those painstakingly negotiated in the WTO system, often need interpreting. The most harmonious way to settle these differences is through some neutral procedure based on an agreed legal foundation. That is the purpose behind the dispute settlement process written into the WTO agreements.

APEC

The next APEC Summit will be held in Manila, Philippines in 2015. Please visit the Philippines APEC 2015 official website for more information.
The Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) forum was established in 1989 and has become the pre-eminent economic forum in the Asia-Pacific region. Its primary purpose is to facilitate economic growth and prosperity in the region, with the vision of creating a seamless regional economy. APEC pursues these objectives through trade and investment liberalization, business facilitation and economic and technical cooperation.
APEC aims to strengthen regional economic integration by removing impediments to trade and investment “at the border”, enhancing supply chain connectivity "across the border" and improving the business environment "behind the border". It endeavours to improve the operating environment for business by reducing the cost of cross-border trade, improving access to trade information and simplifying regulatory and administrative processes. APEC also helps member economies build the institutional capacity to implement and take advantage of the benefits of trade and investment reform. APEC supports the multilateral trade negotiations underway in the World Trade Organization and complements the goals of the G-20 Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth in the Asia-Pacific Region.
Private-sector engagement is central to APEC's success. The APEC Business Advisory Council (ABAC), established in 1995, represents the interests of business in APEC. ABAC is composed of up to three members from each of the 21 member economies, with business representatives appointed by APEC leaders. The annual APEC CEO Summit and regular industry dialogues also provide opportunities for regional business leaders to interact with APEC leaders and address key issues affecting business in the region.
APEC operates on the basis of non-binding commitments and open dialogue. Decisions made within APEC are reached by consensus, and commitments are undertaken on a voluntary basis.
The APEC Secretariat is based in Singapore. It provides coordination and technical and advisory support as well as information management, communications and public outreach services. The Secretariat is headed by a fixed-term Executive Director who is appointed for a period of three years. The Secretariat is also home to the APEC Policy Support Unit (PSU). The PSU assists APEC's deliberations by providing research, analysis and policy support. More information on APEC, including its structure, committees and activities, can be found on APEC's official website.

Canada in APEC

Canada was a founding member of the APEC forum in 1989 and has been active in helping APEC achieve its current status. Canada has helped advance APEC's core work streams of regional economic integration through its involvement across more than 30 APEC forums, including committees, working groups and sub-forums. Canada hosted APEC in 1997, culminating in the APEC Economic Leaders Meeting in Vancouver, British Columbia.
APEC's 21 member economies account for more than half of global gross domestic product and they are home to more than 2.8 billion people. In 2014, APEC partners accounted for 84% of Canada's total bilateral trade. Foreign direct investment from APEC economies in Canada was $398.8 billion in 2013.

Canadian Business Involvement in APEC

Canada’s representation on the APEC Business Advisory Council (ABAC) helps advance Canadian business interests in the Asia-Pacific region.
ABAC was set up to provide a link between APEC and the business community. Drawn from the private sector, ABAC representatives are appointed by each APEC leader and collectively prepare an annual report with recommendations on how to improve the business and investment environment within the Asia-Pacific region.
Canada currently has three ABAC representatives, who are tasked with helping to strengthen Canada’s commercial interests and engagement within the region, including by promoting Canada as an investment destination of choice.
Canada’s ABAC representatives are Suzanne Benoît, President, Aéro Montréal; Deborah Close, President, Production Services Division, Tervita Corporation; and Philip Leong, Director and Vice President, ScotiaMcLeod, International Investment Advisory, Scotia Capital Inc.
The Asia Pacific Foundation of Canada acts as ABAC’s secretariat in Canada. For more information about  ABAC, please visit the ABAC website.

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain dalam  bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut :
  1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
  2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
  3. Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia.
Adapun tujuan setiap negara melakukan kegiatan ekonomi internasional antara lain :
a.)    Mencukupi kebutuhan barang–barang dalam negeri.
b.)    Meningkatkan pendapatan negara (devisa).
c.)     Memperluas lapangan kerja (mengurangi pengangguran).
d.)    Meningkatkan kemakmuran.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut :
  1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
  2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
  3. Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia.
Adapun tujuan setiap negara melakukan kegiatan ekonomi internasional antara lain :
a.)    Mencukupi kebutuhan barang–barang dalam negeri.
b.)    Meningkatkan pendapatan negara (devisa).
c.)     Memperluas lapangan kerja (mengurangi pengangguran).
d.)    Meningkatkan kemakmuran.
Berbagai contoh bentuk organisasi kerja sama ekonomi internasional antara lain :
  1. 1.       ASEAN (Association of South East Asian Nation)
ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand berdasarkan Deklarasi Bangkok. Pendiriannya diprakasai oleh lima negara yaitu:
  • Indonesia                      : Adam Malik
  • Malaysia                        : Tun Abdul Rozak
  • Thailand                         : Thanat Khoman
  • Filipina                            : Narsisco Ramos
  • Singapura                      : S. Rajaratnam
Tujuan dibentuknya ASEAN adalah meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan sosial budaya diantara negara-negara Asia Tenggara, diantaranya dengan :
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di kawasan Asia Tenggara
  2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
  3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara
  4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia Tenggara
Bentuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi antara lain :
  1. Membuka pusat promosi ASEAN di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo, Jepang
  2. Menyediakan cadangan pangan ASEAN terutama beras
  3. Membentuk kerja sama di bidang Koperasi ASEAN
  4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN
  5. Membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet alam dan kopra
Untuk menjalankan tugasnya ASEAN membentuk komite sebagai berikut :
  1. CFAF (Committee on Food Agricultural and Forest) yaitu komite bahan makanan, pertanian, dan kehutanan yang berkedudukan di Indonesia.
  2. COTT ( Committee on Trade and Tourism ) yaitu komite perdagangan dan pariwisata yang berkedudukan di Singapura
  3. COFB (Committee on Finance and Banking) yaitu komite keuangan dan perbankan yang berkedudukan di Thailand
  4. COIME (Committee on Industry, Mining and Energi) yaitu komite industri, perdagangan dan energy yang berkedudukan di Filipina
  5. COTAC (Comminittee on Transportation and Communication) yatu komite transportasi dan komunikasi yang berkedudukan di Malaysia
  6. CCI (Comminittee on Cultural and Information)
  1. 2.       NAFTA ( Nort American Free Trade Area)
NAFTA adalah blok perdagangan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas. Latar belakang dibentuknya NAFTA:
  1. Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan maupun informasi.
b.   Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara-negara anggota.
c.    Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan.
d.   Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing.
Tujuan NAFTA :
  1. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota
  2. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota
  3. Adanya standarisasi barang-barang yang diperdagangkan
  4. Mengusahakan adanya perlindungan bagi konsumen mengenai keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
  1. 3.       AFTA ( Asean Free Trade Area)
AFTA didirikan tanggal 1 Januari 1993 sebagai tindak lanjut  Konferensi Tinggkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Organisasi perdagangan bebas kawasan ASEAN ini sepakat menurunkan tarif dan menghapus hambatan non tarif dalam perdagangan yang dimulai tahun 2002.
Latar belakang pembentukan AFTA:
  1. Adanya perubahan eksternal, yaitu masa transisi terbentuknya tatanan dunia baru.
  2. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara anggota selama 10 tahun terakhir.
  3. Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing.
Tujuan AFTA :
  1. Meningkatkan ekspor sesama anggota dan diluar anggota ASEAN
  2. Meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi lainnya yang mengarah pada spesialisasi di kawasan ASEAN
  3. Meningkatkan investasi di semua sektor ekonomi.
  1. 4.       APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
APEC dibentuk di Canbera, Australia pada November 1989. APEC merupakan kerja sama ekonomi  di kawasan Asia Pasifik. Dasar pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia  yang saling menguntungkan. Tujuan pokok APEC adalah melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi serta pemanfaatan sumber daya alam dan manusia untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik. Untuk mencapai tujuan tersebut APEC menyusun agenda liberalisasi perdagangan dan investasi secara bertahap:
  1. Tahun 2010: diantara negara industri maju di kawasan Asia Pasifik.
  2. Tahun 2020: seluruh negara di kawasan Asia Pasifik.
  1. 5.       EEC (European Economic Community)
EEC lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE merupakan kerja sama regional di bidang ekonomi dan moneter yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 1958  berdasarkan Perjanjian Roma. Negara-negara yang menjadi anggota MEE : Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, Irlandia, Jerman, Luxemburg, Prancis, Yunani, Italia. Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat.

  1. 6.       EU ( European Union)
EU atau Uni Eropa merupakan kerja sama negara-negara di wilayah Eropa yang dibentuk tanggal 1 Nopember 1993 berdasarkan perjanjian Maastricht. EU berasal dari EEC. Penggantian nama dari EEC ke EU menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari kesatuan ekonomi menjadi politik.
  1. 7.       EFTA (European Free Trade Association)
EFTA merupakan asosiasi perdagangan bebas di antara negara Eropa. Negara-negara anggota EFTA antara lain : Austria, Islandia, Norwegia, Portugal, dan Swiss.
  1. 8.       ADB (Asian Development Bank)
ADB merupakan Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966 berpusat di Manila, Filipina. ADB merupakan organisasi multilateral keuangan pembangunan. Tujuan ADB adalah membantu pembangunan ekonomi negara-negara kawasan Asia.
  1. 9.       OPEC (Organization of  Petrolium  Exporting Countres)
OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak di dunia. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima Negara pengekspor minyak yaitu : Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun 1960. Tujuan OPEC :
  1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia.
  2. Mengatur pemasaran minyak.
  3. Menjaga stabilitas harga minyak dunia.
  4. Menghindari persaingan tidak sehat.
  1. 10.   CGI (Consultative Group for Indonesia)
CGI dibentuk oleh Bank Dunia (Word Bank) pada tahun 1992 atas permintaan pemerintah Indonesia sebagai pengganti IGGI. CGI bertujuan membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan stabilitas dengan bantuan kredit.
  1. 11.   IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan tanggal 27 September 1945 dengan tujuan pokok meningkatkan kegiatan bisnis internasional guna meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat negara anggota. Secara lebih luas tujuan IMF sebagai berikut :
  1. Memperluas perdagangan internasional, kesempatan kerja, serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota.
  2. Memperluas kerjasama dibidang moneter anggotanya.
  3. Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara-negara anggota.
  4. Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah.
  1. 12.   IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
IBRD atau Bank Dunia berkedudukan di Washington Amerika Serikat. Indonesia menjadi anggota IBRD tahun 1954. Tujuan pembentukan IBRD adalah:
  1. Memberi bantuan kredit jangka panjang dan pendek kepada negara yang sedang membangun.
  2. Memberi bantuan tehnik cuma-cuma kepada negara di dunia.
  3. Membantu negara anggota dalam meningkatkan perdagangan internasional.
  1. 13.   IDB (Islamic Development Bank)
IDB merupakan lembaga keuangan internasioanl yang bertujuan membantu dan menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara anggota dan masyarakat Islam. IDB didirikan pada tahun 1975.
  1. 14.   IDA (International Development Asociation)
IDA atau Organisasi Pembangunan Internasional PBB bertujuan memberikan kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang dengan syarat lunak.
  1. 15.   ECOSOC (Economic and Social Council)
ECOSOC merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Deewan ini memelopori penelitian, laporan dan rekomendasi mengenai persoalan ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan dunia.
  1. 16.   Word Bank
Word Bank merupakan lembaga keuangan internasional terbesar yang membantu negara-negara di bidang keuangan. Tujuan Word Bank:
  1. Membantu usaha rekonstruksi dan pembangunan negara anggota.
  2. Memulihkan fasilitas yang produktif.
  3. Mendorong pembangunan fasilitas dan sumber daya produktif.
  1. 17.   UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)
UNCTAD merupakan salah satu badan PBB yang kegiatannya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Lembaga ini merupakan anak lembaga dari lembaga utama PBB yaitu Dewan  Ekonomi dan Sosial. Keanggotaan negara-negara di dalam UNCTAD terbagi menjadi dua kelompok yaitu : negara Kelompok Utara mencakup negara-negara industri dan Kelompok Selatan mencakup negara-negara penghasil bahan mentah.
  1. 18.   IFC (International Finance Corporation)
IFC adalah lembaga keuangan afiliasi Bank Dunia yang didirikan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang berupa kredit untuk proyek-proyek produktif yang dapat menumbuhkan ekonomi negara-negara berkembang tersebut. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 di Washington, Amerika. Tujuan IFC adalah membantu menambah modal dan memberikan kredit jangka panjang.
  1. 19.   FAO (Food and Agriculture Organization)
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian PBB yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dengan tujuan meningkatkan pangan dan membantu negara yang kekurangan pangan.
  1. 20.   UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah program organisasi pembangunan PBB yang ditujukan untuk memberikan bantuan pembangunan negara miskin dan berkembang.
  1. 21.   GATT (General Agreement on Trade and Tariff)
GATT merupakan bentuk organisasi internasional mengenai persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan. GAAT didirikan tahun 1947 dan Indonesia menjadi anggota pada tahun 1950. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan arus perdagangan internasional. Pada pertemuan anggota di Marakesh Maroko pada tanggal 15 April 1994 nama GATT diubah menjadi WTO.
  1. 22.   WTO (Word Trade Organization)
WTO atau organisasi perdagangan dunia didirikan pada pertemuan anggota GATT tanggal 15 April 1994, dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 1995. WTO mencakup perdagangan jasa, seperti layanan telephone internasional dan perlindungan hak cipta intelektual seperti lagu rekaman. WTO berperan mempromosikan serta memperkuat diterapkannya aturan dan hukum perdagangan internasional yang sudah disepakati.
Tujuan WTO :
  1. Menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang menghambat perdagangan antarnegara.
  2. Meniadakan preferensi tarif dasar keuntungan timbal balik.
  3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi sosial.
  4. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai diberlakukan diseluruh dunia tahun 2020.
  1. 23.   UNINDO (United Nations Industrial Development Organization)
UNINDO atau organisasi pembangunan industri PBB. UNINDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNINDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang.
  1. 24.   ILO (International Labour Organization)
ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perburuhan, didirikan pada tanggal 11 April 1991 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Tujuan ILO :
  1. Mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial.
  2. Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya.
  3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi dan sosial
Usaha-usaha yang telah dilakukan ILO antara lain :
  1. Mengadakan perjanjian tentang upah, jumlah jam kerja dan umur minimal serta maksimal bagi pekerja (buruh)
  2. Memberikan jaminan kesejahteraan untuk hari tua, serta ketentuan tentang cuti atau libur bagi pegawai.
  3. Mengusulkan agar negara – negara anggota menentukan Undang-Undang perburuhan.
DAMPAK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BAGI INDONESIA
Dengan semakin luasnya perdagangan internasional, maka dampaknya terhadap aktivitas pembangunan suatu negara juga semakin besar. Dari berbagai kerja sama ekonomi yang diikuti Indonesia, ada yang membawa dampak positif, ada juga yang negatif.
1)    Dampak Positif :
  1. Meningkatkan nilai perdagangan.
  2. Meningkatkan pendapatan negara dari ekspor dan devisa.
  3. Memperkuat posisi dan daya tawar di kancah internasional.
  4. Memperluas pasar bagi produk dalam negeri.
  5. Meningkatkan produktifitas.
  6. Menjalin hubungan dagang yang adil dan transparan.
  7. Meningkatkan kegiatan investasi dalam negeri.
  8. Membuka lapangan pekerjaan.
  9. Menghilangkan hambatan perdagangan internasional.
  10. Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
  11. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  12. Memudahkan transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi dari negara lain.
2)    Dampak Negatif :
  1. Ketergantungan terhadap negara lain yang lebih maju.
  2. Timbul dominasi negara maju di dunia.
  3. Tersingkirnya kekuatan ekonomi dalam negeri.
  4. Kebijakan dalam negeri yang akan dipengaruhi oleh pihak asing.
  5. Salah penerapan / penggunaan teknologi.
  6. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing
  7. Berkurangnya kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia karena masuknya tenaga asing
  8. Perusahaan dalam negeri yang tidak mampu bersaing akan bangkrut

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya


Dampak Positif :
  1.      Menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
  2.      Mengadakan pertukaran pelajar antar negara.
  3.      Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi antarbangsa di berbagai negara.
  4.       Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
  5.      Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Dampak Negatif :
  1.      Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD atau DVD.
  2.      Rasa kekeluargaan yang akan berkurang dengan adanya jiwa individualis.
  3.      Kesenjangan sosial semakin tajam.
  4.      Budaya-budaya tradisional kita akan tergeser oleh budaya negara lain.
  5.      Erosi nilai-nilai budaya.
  6.      Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
  7.      Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa.
  8.      Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit.
  9.      Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat.
  10.      Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
  11.      Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
  12.      Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme.
  13.      Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

Supernova

 Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang.
 

Ada beberapa jenis Supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.

    Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya gelombang kejut dari ledakan supernova mampu membentuk formasi bintang baru

Bangunan Bersejarah Colosseum di Roma, Italia

Siapa sih yang gak tau kota Roma? Mendengar kata Roma yang terbesit di pikiran kalian pastilah kota dengan bangunan-bangunannya yang bersejarah. Roma seperti magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia, kota ini memiliki ribuan tempat hiburan yang selalu menarik di setiap sudutnya. Roma menyediaakan segalanya, anak backpacker yang berbudget rendah hingga tinggi semuanya bisa liburan di kota yang merupakan markas dari klub sepakbola AS Roma ini.
Roma emang terkenal dengan gedung-gedung tuanya yang bersejarah dan fenomenal. Salah satunya yang bakal kami bahas kali ini adalah Colosseum. Pasti udah pada sering denger kan dengan bangunan yang satu ini. 
 
 
Colosseum adalah bangunan yang didirikan dari tumpukan batu dan berbentuk setengah lingkaran. Bangunan ini dulunya digunakan sebagai tempat pertunjukan seni dan juga pertunjukan gladiator. Bangunan ini dibangun oleh Raja Vespian
Bangunan ini berukuran tinggi 48 m x panjang 188 m x lebar 156 m dan memiliki luas sekitar 2,5 hektar. Bangunan yang dibangun pada  72 Masehi ini mampu menampung 50.000 orang penonton.
Colosseum ini memiliki nama lain Flavian Amphitheatre. Keunikan dari Colosseum  ini adalah bila kita berdiri di tengah-tengah bangunan dan kemudian bernyanyi suara kita saat bernyanyi akan terdengar oleh seluruh penonton yang ada di dalam gedung. Karena keunikannya inilah Colosseum termasuk ke dalam salah satu 69 keajaiban dunia pertengahan. Wow keren banget yaa :D

Pertunjukan

gladiator_gamespic
Gladiator
Colosseum terkenal dengan tempat pertunjukan gladiatornya. Terdapat dua jenis gladiator yang pernah bertarung di Colosseum, yakni gladiator lapis baja yang disebut dengan Gallus dan gladiator bersenjata ringan dan mengenakan sedikit pakaian, gladiator tipe ini sangat mudah untuk bergerak.
Selain gladiator pria, gladiator juga ada yang wanita loh.. Gladiator wanita disebut dengan “Amazones” atau “Gladiatrices”.

Objek Wisata

Kota Pompeii
unduhan
Kota Pompeii
Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Roma tidak mengunjungi salah satu kota yeng bernama Pompeii. Pompeii adalah sebuah kota pada zaman Romawi kuno. Kota ini hancur pada tahun 79 M akibat letusan Gunung Vesuvius. Walaupun telah hancur dan tinggal puing-puing saja, kota ini masih menjadi tempat menarik untuk liburan dan berfoto-foto.
Arch of Constantine

unduhan (1)
Arch of Constantine
Ini adalah sebuah monumen yang letaknya di sebelah barat Colosseum. Tempat ini merupakan tempat kejayaan bagi bangsa Constantine. Raja Constantine pertama berhasil mengalahkan musuhnya brnama Maxentius dalam sebuah pertarungan Milvian Bridge pada tahun 312 M.
Palatine Hill

Palatine Hill
Palatine Hill
Palatine Hill ini guys adalah sebuah desa untuk para keluarga keturunan Romawi. Letaknya gak jauh dari Colosseum. Disinilah kalian bisa membeli tiket untuk menuju Colosseum.

Jam Operasional Colosseum

Buat kalian yang ppengen menikmati keindahan Colosseum yang agung nan megah ini. kalian harus perhatikan baik-baik ya jam bukanya. Jam operasional bangunan tua ini mulai dari pukul 09.00 s/d 17.00. dengan biaya tiket masuk sekitar 12 euro – 15 euro.

Menuju Colosseum

Letak Colosseum tak jauh dari Menara Miring Pisa guys.. Untuk bisa sampai kesini kalian bisa memilih 3 alternatif kendaraan umum. Yakni The Metro yang menuju langsung ke stasiun Colosseum, Tram nomor 3 atau 8, dan bus nomor 60, 75, 80 dari pusat kota Roma.