Sinon merupakan seorang gadis yang mahir dalam permainan VRMMO, terutama dalam permainan yang disebut Gun Gale Online (GGO) dan ALfheim Online (ALO). Di dalam ALO, Sinon berperan sebagai karaktek pemanah Cait Sith yang menggunakan sebuah panah yang dibuat oleh Lisbeth.
Dia adalah pemanah yang handal yang mampu memanah target dengan tepat
pada jarak 200 m, padahal normalnya jarak panah maksimal hanya 100 m.
Di dalam GGO, dia dijuluki Hecate, sesuai dengan nama senjata yang digunakannya PGM Ultima Ratio Hecate II, sebuah senjata kaliber 50 yang langka. Sinon bermain GGO untuk mengatasi trauma masa kecilnya akan senjata api, dimana dia pernah menembak mati penjahat yang merampok sebuah kantor pos saat masih kecil untuk melindungi ibunya.
Di dalam GGO Sinon merupakan salah satu anggota player pemburu yang dipimpin oleh Dyne. Suatu hari kelompok mereka bertarung dengan kelompok player pembunuh yang dikenal dengan nama Behemoth. Hanya Sinon satu-satunya yang mampu bertahan dari grupnya.
Beberapa hari kemudian, Sinon bertemu dengan Kirito. Dia pikir Kirito itu adalah seorang gadis, sehingga Sinon menawarkan bantuan kepada Kirito. Setelah membantu Kirito membeli perlengkapan dalam game tersebut, keduanya ikut mendaftar dalam sebuah turnamen yang disebut "Bullet of Bullets".
Ketika memasuki ruang ganti untuk mempersiapkan peralatan pertempuran, Kirito yang tanpa sengaja melihat Sinon dalam pakaian dalamnya, meyakinkan Sinon kalau dirinya adalah seorang laki-laki dengan menunjukkan ID Card-nya.
Mengetahui bahwa Kirito benar-benar seorang laki-laki, Sinon pun menamparnya. Karena merasa dibohongi oleh Kirito, Sinon pun menyuruh Kirito berjanji kepadanya agar terus bertahan hingga Semifinal sehingga dia bisa mengalahkan Kirito dalam pertarungan di Turnamen tersebut.
Akhirnya keduanya pun bertemu di pertandingan semifinal. Namun ketika keduanya bertemu dalam pertandingan, Kirito tidak mau melakukan perlawanan terhadap Sinon meski beberapa kali Sinon sudah menembaknya. Sinon pun marah dan menemui Kirito untuk menenyakan alasannya.
Setelah beradu argumen beberapa lama, akhirnya mereka melakukan sebuah kesepakatan. Keduanya melempar peluru ke udara, menunggu peluru tersebut jatuh ke tanah lalu saling menembak. Saat peluru sampai di tanah, Sinon segera menembakkan pelurunya, tetapi sebelum peluru tersebut sampai mengenai tubuh Kirito, Kirito membelah peluru tersebut menjadi 2 dengan pedangnya, dan menyuruh Sinon untuk menyerah karena Kirito tidak mau melawan wanita.
Tiga setengahnya sebelum Final dimulai, di dunia nyata dia menemui temannya yang bernama Shinkawa Kyouji dan menceritakan kejengkelannya dengan karakter yang bernama Kirito. Setelah itu, dia kembali ke rumah dan Log in ke GGO beberapa saat sebelum pertandingan Final BoB dimulai.
Disana dia bertemu dengan Spiegel, avatar milik Kyouji dalam GGO yang menyetakan perasaannya kepada Sinon. Namun Sinon mengatakan dirinya ingin fokus dulu dalam pertandingan final. Lalu tanpa sengaja Sinon bertemu kembali dengan Kirito saat akan melakukan daftar ulang peserta babak Final. Sinon pun memberitahu Kirito bagaimana peraturan di babak final, serta bagaimana ketigapuluh peserta akan berpartisipasi.
Di dalam GGO, dia dijuluki Hecate, sesuai dengan nama senjata yang digunakannya PGM Ultima Ratio Hecate II, sebuah senjata kaliber 50 yang langka. Sinon bermain GGO untuk mengatasi trauma masa kecilnya akan senjata api, dimana dia pernah menembak mati penjahat yang merampok sebuah kantor pos saat masih kecil untuk melindungi ibunya.
Di dalam GGO Sinon merupakan salah satu anggota player pemburu yang dipimpin oleh Dyne. Suatu hari kelompok mereka bertarung dengan kelompok player pembunuh yang dikenal dengan nama Behemoth. Hanya Sinon satu-satunya yang mampu bertahan dari grupnya.
Beberapa hari kemudian, Sinon bertemu dengan Kirito. Dia pikir Kirito itu adalah seorang gadis, sehingga Sinon menawarkan bantuan kepada Kirito. Setelah membantu Kirito membeli perlengkapan dalam game tersebut, keduanya ikut mendaftar dalam sebuah turnamen yang disebut "Bullet of Bullets".
Ketika memasuki ruang ganti untuk mempersiapkan peralatan pertempuran, Kirito yang tanpa sengaja melihat Sinon dalam pakaian dalamnya, meyakinkan Sinon kalau dirinya adalah seorang laki-laki dengan menunjukkan ID Card-nya.
Mengetahui bahwa Kirito benar-benar seorang laki-laki, Sinon pun menamparnya. Karena merasa dibohongi oleh Kirito, Sinon pun menyuruh Kirito berjanji kepadanya agar terus bertahan hingga Semifinal sehingga dia bisa mengalahkan Kirito dalam pertarungan di Turnamen tersebut.
Akhirnya keduanya pun bertemu di pertandingan semifinal. Namun ketika keduanya bertemu dalam pertandingan, Kirito tidak mau melakukan perlawanan terhadap Sinon meski beberapa kali Sinon sudah menembaknya. Sinon pun marah dan menemui Kirito untuk menenyakan alasannya.
Setelah beradu argumen beberapa lama, akhirnya mereka melakukan sebuah kesepakatan. Keduanya melempar peluru ke udara, menunggu peluru tersebut jatuh ke tanah lalu saling menembak. Saat peluru sampai di tanah, Sinon segera menembakkan pelurunya, tetapi sebelum peluru tersebut sampai mengenai tubuh Kirito, Kirito membelah peluru tersebut menjadi 2 dengan pedangnya, dan menyuruh Sinon untuk menyerah karena Kirito tidak mau melawan wanita.
Tiga setengahnya sebelum Final dimulai, di dunia nyata dia menemui temannya yang bernama Shinkawa Kyouji dan menceritakan kejengkelannya dengan karakter yang bernama Kirito. Setelah itu, dia kembali ke rumah dan Log in ke GGO beberapa saat sebelum pertandingan Final BoB dimulai.
Disana dia bertemu dengan Spiegel, avatar milik Kyouji dalam GGO yang menyetakan perasaannya kepada Sinon. Namun Sinon mengatakan dirinya ingin fokus dulu dalam pertandingan final. Lalu tanpa sengaja Sinon bertemu kembali dengan Kirito saat akan melakukan daftar ulang peserta babak Final. Sinon pun memberitahu Kirito bagaimana peraturan di babak final, serta bagaimana ketigapuluh peserta akan berpartisipasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar