Pemetaan dasar laut lebih cepat jika diamati dari luar angkasa menggunakan satelit.
Menurut David Sandwell dari
Scripps Institution of Oceanography, California, salah satu cara cepat
dan komprehensif untuk memetakan bawah laut justru dari luar angkasa.
Penggunaan satelit luar angkasa telah berhasil memetakan teluk Meksiko,
Laut Tiongkok Selatan, dan Atlantik Selatan.
Sejauh ini pemetaan daerah perairan menggunakan dua pesawat luar
angkasa, milik European Space Agency dengan CryoSat-2 dan Jason-1 milik
NASA. Keduanya dirancang untuk melacak perubahan permukaan laut.
Untuk memetakan relief dasar laut, kedua satelit mendeteksi celah,
lembah serta punggung laut. Bahkan, gunung bawah laut. Satelit
memprediksi pergerakan pada dasar laut berdampak pada kedalaman laut
semakin dalam.
Penelitian mencatat bahwa 80 persen kedalaman perairan di dunia belum
dipetakan. Sandwell mengatakan bahwa dasar laut dapat menjadi gambaran
terhadap penanggulangan masalah.
Satelit CyroSat-2 akan terus melakukan pemetaan pada samudra di dunia
beberapa tahun mendatang. Harapannya dengan data temuan tersebut dapat
mengetahui jumlah gunung laut yang berada pada kedalaman 3.300 kaki di
dasar laut.
Selain itu, pemetaan diharapkan dapat membawa titik terang lokasi
menghilangnya MH370. “Kami pun mengharapkan dapat menemukan MH370 yang
hilang,” tambah Sandwell.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar