Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester.
Dibentuk sebagai Newton Heath LYR F.C. pada 1878 sebagai
tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire
Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United
pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson – dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an.
Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United
adalah tim yang paling sukses dengan delapan kali merebut tropi juara.
Meskipun
sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi
di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions
tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
MU
menjadi salah satu klub paling sukses di Inggris; sejak musim 86-87,
mereka telah meraih 20 trofi besar – jumlah ini merupakan yang terbanyak
di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 17 trofi juara Liga Utama Inggris. Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali. Pada2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi
pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta
(US$1,47 milyar) seiring dengan banyaknya protes dari para pendukung
fanatik.
Tahun awal (1878–1945)
Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim
pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath L&YR F.C. pada 1878
sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau – emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada
1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan
mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi
perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan
pengedropan “L&YR” dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C
saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya,
kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak,
tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan
menjadi chairman tim. Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan.
Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan,
sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia,
berkata “Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester
United?” Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902.
Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna
merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James Westyang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902.
Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal
pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall
memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut
pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka
kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua
musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang
baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan
gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA.
Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh
bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan
dari situasi ini, merekrut Billy Meredithdan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907,
akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan
United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield
United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada
akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka,Aston Villa.
Klub
membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan
trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United
pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawanLiverpool,
tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim
1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke
Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka
41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Era Busby (1945–1969)
Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk
menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta
sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim
sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal
latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di
klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu
dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi
United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak
merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy.
Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang
sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar
United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mittenmemiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk
mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United
tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952.
Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman
pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain
muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes,Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan
tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol.
Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu
manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan
1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain
bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan
debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain
disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia
adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga
kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka
menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid.
Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan
yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim
juara BelgiaAnderlecht 10–0 di Maine Road.
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.
Tragedi
terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari
pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat diMunich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim – Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam “Billy” Whelan – dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United,Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.
Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal,
yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur.
Penjaga gawang United Harry Greggmempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga
selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karir sepak bolanya
berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki
banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari
rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.
Ada
rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namub Jimmy
Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah
sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka
mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim,UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara ligaWolverhampton Wanderers untuk
berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban
kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim
berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk
untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich
air.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain sepertiDenis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best.
Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA
tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan
di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub
terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun
1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968,
mengalahkan tim asuhan EusébioSL
Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang
memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik
Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby
mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Masa sulit (1969–1986)
United
mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai
diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim
1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi
pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6
bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik,
namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu
itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O’Farrell ditunjuk
sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O’Farrell tidak bertahan
lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O’Farrell bereaksi untuk
menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke
dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi
manager diakhir 1972. Docherty, atau “Doc”, menyelamatkan United dari
degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best,
Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester
City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari,Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton.
Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1.
Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki
hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan
Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif.
Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya
menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins,
namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya
sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala
FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachanyang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes.
United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985,
dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan
10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan
terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi
buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk
United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk
yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat.
Era Alex Ferguson
Alex
Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan
mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim
1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forestdibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners’ Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juaraSpanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di
November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona
membaur bersama pemain [[nal Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua
di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual
beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris.
Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96.
Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali
dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".
Mereka
memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari
persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98
dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah
pemenang dua gelar, Arsenal.
Treble (1998–1999)
Musim
1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka
berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga
gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala
FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[7] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan
skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa. Memenangkan Liga
Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson
bagian tersulit. Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes. Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich,
pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang
pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di
menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1. Manchester United
juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.
Setelah Treble (1999–sekarang)
United
memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali
trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah
satu dari 14 pendiri kelompok G-14.
Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di
kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga
klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai
musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan
United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala
FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu
penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub
diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.
United
melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang
bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub
gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya
dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti,Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan
skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan
lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.
Musim
2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada
dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari
2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions, dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).
Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.
Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007,
setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues
tujuh poin dibelakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti
kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari
sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya
dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double
keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA
2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Pada 11
Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan
2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul
gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea6-5
di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal
2×45 menit serta perpanjangan waktu 2×15 menit. Dengan status sebagai
juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007.
Lambang dan warna klub
Ketika
nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada
tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United,
klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana),
dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini.
Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City,
kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini
kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum
tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih,
tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris
putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada
1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun
2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang
United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96.
Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama
pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari
Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi
seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya
kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil
buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu
itu. Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan
lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir
yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum
ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan
Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan
pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan
kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga
menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum
hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran
marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV
Eindhoven.
Lambang
Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang
dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak ditengah lambang
merupakan akar dari julukan “Setan Merah”(The Red Devils), yang muncul
di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.
Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club
programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke
dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain
ulang, kali ini menghilangkan tulisan “Football Club”. Perubahan ini
bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin
menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan
bisnis semata.
Old Trafford
“Stadion
termegah, terbesar, dan paling dikenal yang pernah saya lihat. Tidak
ada duanya di dunia. Merupakan suatu kebanggaan bagi Manchester dimana
mereka akan membuat keajaiban-keajaiban di tempat ini. “
Sporting Chronicle: Saturday 19th February 1910
Kata-kata
di atas ditulis pada saat pembukaan Old Trafford tahun 1910. Di kala
itu Manchester United baru saja pindah dari stadion lamanya Bank Street
di Clayton menuju stadion baru Old Trafford di kawasan Manchester barat.
Dibangun tahun 1909 dan menelan biaya sebesar 60,000 poundsterling. Old
Trafford memiliki tiga teras di tiga sisi lengkap dengan tempat duduk
dan atap. Stadion ini hasil rancangan desainer ternama asal Skotlandia
Archibald Leitch, yang juga merancang stadion Hampden Park, Ibrox
Stadium dan White Hart Lane.
Pada
tahun 1911 dan 1915 dihelat pegelaran final piala FA dan pada tahun 1920
stadion ini mencapai rekor jumlah penonton terbanyak yakni 70,504 orang
pada laga melawan Aston Villa. Jumlah penonton terbanyak (76,962 orang)
saat itu terjadi pada laga semifinal piala FA tahun 1939 dimana
Portsmouth berhadapan dengan Grimsby. Pada tahun 1946-1949 United harus
meminjam kandang Manchester City, Maine Road Stadium untuk sementara.
Karena Old Trafford mengalami kerusakan akibat perang dunia II saat itu.
Old Trafford pernah menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia pada
tahun 1966 dan juga menjadi tempat penyelengaraan final piala FA antara
Chelsea dan Leeds. Old Trafford adalah stadion pertama yang
memperkenalkan pagar batas pengaman pada tahun 1970.
Selanjutnya
seluruh sisi stand stadion dibangun atap, namun model stand tersebut
menganggu pandangan penonton. Akhirnya pada pertengahan tahun 1960,
dibangun stand bergaya modern pada sisi selatan dan timur. Desain stand
yang baru, memiliki teras di depan dan bagian besar tempat duduk di
belakang. Kemudian seluruh sisi stand stadion dirombak hingga tahun
1994.
Pada
era 1960, 70 dan 80 Old Trafford mampu menampung 58,000 orang lebih.
Akan tetapi pada awal 1990 setelah tragedi Hillsbrough, semua klub papan
atas harus memiliki tempat duduk yang lengkap. Rancangan Old Trafford
tahun 1960 kini telah selesai dikerjakan dan semua sisi memiliki tempat
duduk penonton. Akibatnya kapasitas stadion menciut menjadi 44,000 dan
hal itu tidak sepadan dengan kepopuleran United.
Karena
itu pada tahun 1995-6 dibangun stand raksasa bertingkat tiga di sebelah
utara. Mampu menampung 26,000 sehingga total kapasitas stadion mencapai
56,000. Stand sebelah Utara mencapai ketinggian 200 kaki dan memiliki
empat buah menara dan atap bergaya cantilever terbesar di Eropa. Bentuk
menara raksasa yang garang ini dapat membuat lawan terintimidasi. Selain
menghabiskan dana 19 juta Poundsterling, terdapat museum United yang
terdiri tiga lantai (dibuka jika tidak ada pertandingan) dan ruangan
koleksi trofi (semoga saja akan selalu penuh). Selain itu terdapat Red
Café dan dua lapis menara langit eksekutif yang berbentuk kotak.
Stand
bagian selatan adalah stand utama di Old Trafford, dimana tempat manajer
dan pemain pengganti, tempat panitia/televisi/polisi mengawasi
pertandingan, restoran mewah dan suite eksekutif.
Yang
menarik adalah 20 baris tempat duduk terdepan pada semua sisi stand
memiliki ketinggian di bawah permukaan tanah. Bagian selatan jarang
disorot oleh televisi dan bagian utara lebih sering disorot. Dulunya
lorong tempat masuknya pemain ke stadion berada di tengah-tengah stand
ini, namun pada tahun 1993 dipindah ke bagian tenggara. Lorong yang lama
masih ada dan biasanya dipakai untuk keperluan tur stadion.
Stand
bagian timur merupakan tempat fans fanatik United dan juga tempat fans
lawan pada bagian ujungnya. Bagian ini juga dikenal sebagai Scoreboard
End. Dijuluki demikian karena di sana terdapat papan nilai raksasa
sebelum tahun 1960-an, kemudian papan nilai ini digantikan 2 papan
elektronik yang menempati 2 sisi ujung bagian utara.
Pembangunan
selanjutnya adalah tingkat ke dua pada bagian timur yang selesai bulan
Januari tahun 2000, sehingga kapasitas bertambah menjadi 61,000. Bagian
luar terdapat pintu kaca yang besar yang banyak dijumpai pada gedung
perkantoran modern. Disana terdapat patung Sir Matt Busby, plakat
memorial Munich dan jam terkenal yang mengenang tragedi kecelakaan
pesawat pada tanggal 6 Februari 1958. Di sini juga berdiri megah Mega
Store Manchester United yang menjual barang-barang untuk fans.
Sisi
bagian barat stadion dikenal banyak orang sebagai the legendary
Stretford End. Karena pada waktu stadion belum memiliki tempat duduk,
sisi barat ini selalu dipenuhi hampir 20,000 orang fans yang berdiri
mendukung United dan mereka dikenal karena suaranya yang paling keras di
Britania. Dulu pernah diukur tingkat kebisingan suara penonton melebihi
pesawat Jumbo Jet yang lepas landas. Teras sebelumnya dirombak pada
tahun 1993 dan bulan Agustus tahun 2000 dibangun teras tingkat dua dan
dipenuhi tempat duduk, sehingga menambah kapasitas total stadion menjadi
68,217.
Stand
bagian barat merupakan tempat duduk penonton yang berkeluarga dan di
bawahnya adalah ruang ganti pemain / lorong dan lounge. Juga dapat
dijumpai spanduk-spanduk yang dibentangkan buatan fans United untuk
menyatakan dukungan dan menghujat tim lawan. Selain itu juga terdapat
patung Denis Law, striker United pada tahun 1960 – Law dikenal sebagai
“The King of The Stretford End”.
Old
Trafford menjadi tuan rumah perhelatan semi final Euro 96 dan hingga
sekarang menjadi tempat digelarnya semi final Piala FA tahunan. Pada
tanggal 28 Mei 2003, stadion ini diberi kehormatan untuk
menyelenggarakan partai final liga Champions antara AC Milan berhadapan
dengan Juventus, dimana Milan memenangkan pertandingan 3-2 melalui adu
penalti setelah sebelumnya bermain imbang 0-0. Beberapa menyebutkan
atmosfir stadion di Old Trafford tidak baik seperti dulu, padahal
atmosfir stadion inilah yang menjadi legenda Old Trafford yang banyak
didatangi turis. Seringkali Sir Alex Ferguson mengeluh kurangnya
nyanyian dan suara dukungan penonton. Lalu kemudian sisi barat stand
bagian atas dirancang sebagai area nyanyian dan dukungan para suporter.
Saat
ini United berencana meningkatkan jumlah kapasitas stand pada bagian
barat daya dan timur laut sehingga diperkirakan kapasitas meningkat
menjadi 75,000. Perluasan pada sisi selatan masih belum terlalu
mendesak, karena keterbatasan ruang di sekitar stadion. Juga akan
dibangun rel kereta di sekitar stadion, namun klub harus membayar ganti
rugi kurang lebih 50 rumah di sekitar stadion akibat kebisingan yang
ditimbulkan. Rencana jangka panjang tetap berjalan, yakni membangun
stand bagian selatan supaya memiliki kesamaan dengan stand bagian utara.
Nantinya jumlah kapasitas tempat duduk di Old Trafford akan mencapai
92,000.
Tidak
diragukan lagi Old Trafford merupakan stadion terhebat dan paling
dikenal di dunia. Keajaiban Old Trafford akan selalu ada walaupun jaman
terus berubah. Baik pertandingan besar atau pertandingan kelas Eropa,
atmosfir stadion sama bagusnya dengan stadion hebat lainnya di dunia..
The Theatre of Dreams (julukan yang diberikan Bobby Charlton) adalah
markas klub terbesar di daratan Britania dan menjadikan United sebagai
klub sepak bola paling terkenal di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar